Undang-Undang Aparat Sipil Negara (ASN) memastikan kalau karyawan pemerintahan terbagi dalam PNS dan Karyawan Pemerintahan dengan Kesepakatan Kerja (P3K). Tetapi sampai saat ini belum ada syarat-syarat serta kwalifikasi yang pasti perihal P3K. Berkaitan itu, Pusat Analisis serta Analisis Kepegawaian (Puskalitpeg) BKN sekarang ini sedang melaksanakan analisis di beberapa wilayah untuk merangkum batas tentang P3K.
Penggalian data studi yang tengah dilakukan Puskalitpeg BKN dilaksanakan lewat aktivitas Fokus Kelompok Discussion (FGD). Hasil analisis itu selanjutnya bisa jadi rujukan dalam penataan Perancangan Ketentuan Pemerintah(RPP) tentang P3K. Di Selasa (28/4/2015) Puskalitpeg mengadakan FGD dengan Grup Kerja Pemerintahan Wilayah (SKPD) yang ada di dalam bawah lindungan Pemerintah kota Makassar.
Dalam FGD yang dikunjungi perwakilan dari 8 SKPD Pemerintah kota Makassar itu ada Direktur Tebusan ASN dari BKN, Mokhamad Syuhadhak selaku pembicara. Dalam petunjuknya Syuhadhak menjelaskan kalau semua saran yang diungkapkan beberapa perwakilan SKPD bisa jadi penilaian dalam pengaturan RPP berkaitan P3K. Awal kalinya, Kepala Kantor Regional IV BKN Makassar, Iwan Hermanto dalam sambutan saat buka dengan cara resmi aktivitas itu menyampaikan biar jangan pernah ada pandangan kalau P3K sebagai kedudukan/pekerjaan buat mewadahi tenaga honorer yang masih belum bisa lolos jadi PNS. "P3K berlainan dengan tenaga honorer, tapi P3K ditujukan buat tenaga-tenaga yang miliki kekuatan khusus untuk melakukan tugas di birokrasi yang sampai kini tak dapat diatasi oleh PNS" . Maka, ikat Iwan kemungkinan ada tenaga honorer yang selanjutnya masuk jadi P3K tetapi dengan catatan, tenaga honorer yang terkait punyai ketrampilan yang sekian lama ini tidak bisa diatasi oleh PNS.
BKN sebagai lembaga pemerintahan yang diamanahi menjadi Pengajar Management Kepegawaian di Indonesia, waktu ini tengah bekerja giat membuat turunan dari Undang-Undang ASN berbentuk perancangan Ketetapan Pemerintahan (RPP). RPP yang diatur BKN lalu bakal diulas bersama lembaga berkaitan untuk lalu dikukuhkan jadi Ketentuan Pemerintahan (PP). Yang setelah itu Aturan Pemerintahan itu menjadi fundamen operasional penerapan Undang-Undang.
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADM PPPK 2022 | |
---|---|
Prov. DKI Jakarta | Lihat Pengumuman |
Prov. Jawa Tengah | Lihat Pengumuman |
Prov. DI Yogyakarta | Lihat Pengumuman |
Prov. Kalimantan Timur | Lihat Pengumuman |
Prov. Nusa Tenggara Barat | Lihat Pengumuman |
Prov. Maluku | Lihat Pengumuman |
Kab. Sijunjung | Lihat Pengumuman |
Kab. Mandailing Natal | Lihat Pengumuman |
Kab. Jembrana | Lihat Pengumuman |
Kab. Blitar | Lihat Pengumuman |
Kab. Bengkalis | Lihat Pengumuman |
Kab.Sukabumi | Lihat Pengumuman |
Kab.Dharmasraya | Lihat Pengumuman |
Kab.Limapuluh Kota | Lihat Pengumuman |
Kab.Gowa | Lihat Pengumuman |
Kab.Klaten | Lihat Pengumuman |
Kota Pangkal Pinang | Lihat Pengumuman |
Kab. Temanggung | Lihat Pengumuman |
Kab. Sumenep | Lihat Pengumuman |
Kota Blitar | Lihat Pengumuman |
Kab. Tuban | Lihat Pengumuman |
Kab. Blora | Lihat Pengumuman |
Kab. Barito Utara | Lihat Pengumuman |
Kota Bontang | Lihat Pengumuman |
Kab. Tanggamus | Lihat Pengumuman |
Kota Batam | Lihat Pengumuman |
Kab. Maluku Barat Daya | Lihat Pengumuman |
Kota Binjai | Lihat Pengumuman |
Kota Padang Sidempuan | Lihat Pengumuman |
Kab. Kutai Barat | Lihat Pengumuman |
Kab. Tanah Datar | Lihat Pengumuman |
Kota Cimahi | Lihat Pengumuman |
Kab. Ogan Komaring Ulu | Lihat Pengumuman |
Kota Sawahlunto | Lihat Pengumuman |
Kota Ambon | Lihat Pengumuman |
Kab. Pelalawan | Lihat Pengumuman |
Kab. Kutai Timur | Lihat Pengumuman |
Kota Tasikmalaya | Lihat Pengumuman |
Kab. Nias | Lihat Pengumuman |
Tags
PPPK